Saibumi.com, Jakarta - Pemerintah sebelumnya pesimistis proyek jalan tol Trans Sumatera bisa dimulai pembangunannya tahun ini. Pasalnya, hingga saat ini belum juga ada kepastikan kapan Peraturan Presiden mengenai penugasan pengerjaan jalan bebas hambatan dengan total panjang sekitar 2.700 kilometer itu.
Namun, Kementerian Pekerjaan Umum mengusulkan ada ruas yang bisa dimulai pembangunannya tahun ini. Alasannya karena ada pengadaan lahan yang sudah cukup besar di dua ruas.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU, Djoko Murjanto, Senin 30 Juni 2014, mengatakan, ruas tersebut adalah ruas Palembang-Indaralaya dan tol Pekanbaru-Kandis-Dumai.
Djoko menambahkan, dalam rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Perekonomian, diusulkan agar tol Medan-Binjai bisa melakukan peletakan batu pertama. Namun urung dilakukan karena kendala permbebasan lahan di ruas itu akan lebih sulit.
"Karena itu, Kementerian PU mengusulkan tol Pekanbaru-Kandis-Dumai yang dapat dimulai pembangunannya pada tahun ini," katanya.
Ia merinci, pembebasan lahan tol dengan panjang 135 kilometer tersebut sudah mencapai 30 persen. Sedangkan ruas tol lainnya, yang diusulkan yakni Palembang-Indralaya, karena pembebasan tanah untuk seksi satu sudah dirampungkan. "Itu bisa dimainkan di tanah yang sudah bebas," ujarnya.
Kendati demikian, realisasi tersebut masih tetap menunggu Peraturan Presiden yang akan menunjuk Badan Usaha Milik Negara untuk memulai pembangunan jalan tol tersebut. BUMN yang ditunjuk pun masih belum dapat dipastikan, namun yang ditunjuk harus 100 persen milik negara.
Sebelumnya, pemerintah berencana mulai membangun empat ruas jalan tol Trans Sumatera terlebih dahulu. Keempat ruas tersebut adalah Medan-Binjai (16,8 kilometer), tol Pekanbaru-Dumai (135 kilometer), tol Palembang-Indralaya (22 kilometer), tol Bakauheni, Lampung Selatan-Terbanggi Besar, Lampung Tengah (150 kilometer). (Ant)
Sumber: www.saibumi.com
http://www.saibumi.com/artikel-54367-tahun-ini-dua-ruas-trans-sumatera-mulai-dibangun.html#ixzz3684LPp8S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar