Saibumi.com, Jakarta - Proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) kemungkinan besar akan molor. Betapa tidak, pemerintah memutuskan untuk mengkaji ulang proyek tersebut dan akan diteruskan pemerintahan yang baru.
Menurut Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Dedy Supriadi Priatna, proyek senilai tak kurang dari Rp 200 triliun itu tidak menjadi prioritas proyek yang akan diselesaikan tahun ini atau setidaknya dapat ground breaking pada Oktober mendatang.
Menurut Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Dedy Supriadi Priatna, proyek senilai tak kurang dari Rp 200 triliun itu tidak menjadi prioritas proyek yang akan diselesaikan tahun ini atau setidaknya dapat ground breaking pada Oktober mendatang.
"Diputuskan untuk bisa direstrukturisasi ulang. Artinya untuk pemerintahan baru," kata Dedy di Gedung DPR, Senin 30 Juni 2014.
Dedy mengungkapkan, proyek pembangunan jembatan ini diminta untuk dilakukan pengkajian ulang. Pengkajian tersebut antara lain mengenai siapa anggota konsorsium proyek. Restrukturisasi ulang tersebut diakuinya berdasarkan permintaan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung. "Lalu nanti akan dibahas lagi. Jadi saat ini belum ada kepastian," kata Dedy.
Bulan lalu, Chairul Tanjung memastikan diri bakal meneruskan proyek JSS. Ia mengatakan ada banyak hal yang harus diselesaikan dalam waktu 5 bulan ke depan sejak bulan Mei.
Namun, kata dia, ia merasa harus realistis dengan singkatnya waktu, sehingga perlu disusun prioritas.
“Yang mempunyai efek besar dan mempunyai biaya kecil dan hambtan kecil itu akan diselesaikan dalam 5 bulan ini. Misalnya yang paling pokok soal JSS,” kata Chaerul Tanjung. (Ant)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar