Fadlan Satria | Anggi Maya/ Saibumi.com |
Saibumi.com, Bandar Lampung – Pemuda asal Lampung, Fadlan Satria memiliki segudang prestasi dari penguasaannya terhadap Bahasa Inggris. Pria berusia 22 tahun ini pun meraih prestasi puncaknya saat menjadi delegasi Indonesia dalam Kejuaraan Scrabble di Praha 2013 silam.
Ia pun menceritakan asal mulanya dapat ke luar negeri plus membawa bendera Indonesia dalam kompetisi tingkat dunia. Permainan menyusun kata dalam Bahasa Inggris (Scrabble) lah yang mengantarkan mahasiswa Agribisnis Universitas Lampung tahun 2011 ini.
"Awal pertama keluar negeri karena scrabble tahun 2010, jadi dari tahun 2010 sampai 2013 perjalanan keluar negeri ya karena scrabble,” ungkap Fadlan mengawali ceritanya kepada Saibumi.com Sabtu, 7 November 2015.
Hobi bermain scrabble membuat dirinya pertama kali menginjakkan kaki di negeri jiran Malaysia, sebagai peserta lomba dalam perlombaan Astar Scrabble Championship International 2010. Selang setahun, Fadlan kembali ke Malaysia untuk mengikuti Causeway Scrabble Challenge di Johor Bahru.
Tahun 2013, Fadlan mewakili Indonesia dalam Youth Princess Cup di Thailand. Masih pada tahun yang sama, Ia menjadi delegasi Indonesia dalam Kejuaraan Dunia Scrabble di Praha. Keikutsertaannya selama sepuluh hari tersebut, diraih dengan kerja keras dan berhasil mematahkan dominasi empat kali berturut-turut pengajar dari salah satu perguruan di Jakarta.
"Sejak adanya kompetisi ini hingga tahun 2011 delegasi Indonesia dari Dosen Binus, namanya Ferdianto. Sampai akhirnya karena gua udah suka banget sama scrabble. Gua belajar gila-gilaan. Tembok kamar itu penuh kata-kata bahasa Inggris, di handphone itu kontak terus vocab bahasa inggris yang pingin gua apalin. Jadi setiap ada yang nelpon kata itu gua baca. Pokoknya banyak lah macam-macam cara dan akhirnya untuk pertama kali mewakili Indonesia menggantikan Ferdianto. Gua bersaing dengan 110 peserta dari hampir seluruh negara yang ngirim delegasinya, dan gua merupakan tiga peserta termuda,” beber pria yang pernah menjabat sebagai President English Society Unila tahun 2013-2014.
Berhasil lolos, namun masih terdapat halang pergi ke Praha, masalah biaya pun menghampirinya. "Perjuangan cari sponsor bolak-balik sana sini. Biasanya juga kan banyak tawaran ngajar scrabble gua tolak soalnya kan capek lah, tapi ini gua terima semuanya sampe pelosok-pelosok gua jalanin juga. Alhamdulilah dari ngajar itu ada kali Rp10 juta terkumpul selama 2 bulan,” urai Fadlan.
Uang sebanyak itu pun masih belum cukup, kata Fadlan, pemberitaan dari berbagai media terkait dirinya terancam gagal, membuat bantuan dari berbagai pihak diterimanya dan berhasil berangkat.
Sejak berhasil mengikuti kejuaraan scrabble terbesar, Fadlan merasa bahwa mimpinya sudah tercapai sehingga memutuskan untuk meninggalkan kejuaraan dan kompetisi scrabble. “Mimpi tertinggi gua udah tercapai, jadi gua putusin untuk leave my legacy. Udah sampe sini dulu untuk kompetisi scrabble tapi gua tetep ngebimbing murid-murid,” tandasnya.
Mantan President Lampung Scrabble Community tahun 2012 – 2014 ini menuturkan semua perjalanannya ke luar negeri gratis dan tak mengeluarkan biaya. Kini Ia pun fokus dengan leadership dan exchange program pada lembaga kursus Just Speak bersama rekan-rekannya. (*)
Laporan Kontributor Saibumi.com Anggi Maya
Sumber: www.saibumi.com
http://www.saibumi.com/artikel-69909-berawal-dari-hobi-main-scrabble-fadlan-satria-dapat-ke-luar-negeri.html#ixzz3rvGaT7gM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar